Kepergianmu, dari kehidupanku
Ialah bunyi dari sunyi-sunyi sebagai jawaban
atas nama kesalahan; diriku
yang membakar mimpimu dengan hati yang lain
Apa yang dilangkahkan daun di musim gugur?
Tidak ada! Kecuali kesia-siaan: menunggu
bayu-bayu asmara yang saling bertiupan
Penghapus cemburu yang paling api
Waktu tak mungkin menunggu: cinta, rindu
datang dan pergi dengan sendirimya.
Pun tak terkecuali dengan kebencian.
Lalu tak ada yang didapat dari penantian.
Kesedihan ini: kukira hanya kau titipkan
ternyata malah kau berikan. Katamu
di dalam suratmu. Kini aku tahu sekuat apapun
cinta. Waktu sanggup menghapusnya.
Demikian Dalam Suratnya, Pekanbaru, 29 Oktober 2013
Tihtian Asmoro,
Dikirim dari WordPress untuk BlackBerry.